Dalam Hening Hutan Kita Bertemu
Author: Intan Safitri | 14 May 2025

Di antara rindangnya bakau yang menyapa,
Langkah kaki kita menyatu di tanah basah,
Berseragam coklat, bersahaja namun gagah,
Kita temukan makna: saudara, keluarga, dan rasa yang tumbuh ramah.
Tenda-tenda berdiri di atas bumi sunyi,
Malam menyelimuti dengan dingin yang damai,
Namun hangat terasa di lingkaran api,
Tawa dan cerita jadi pengusir kelam yang datang mengurai.
Pramuka bukan sekadar tali dan simpul,
Tapi ikatan hati yang tak bisa terpukul,
Kita adalah lingkar, saling jaga dan saling pulih,
Dalam hening, kita saling mengisi tanpa perlu banyak kisah yang dipilih.
Kau tersenyum saat membasuh wajahmu di air lumpur kala itu,
Aku berpura-pura sibuk dengan scarf dan juga tas carierku,
Tapi hatiku—seperti bintang yang malu-malu menengok langit
Jatuh perlahan, pada langkahmu yang membersamaiku ketika laut pasang.
Mungkin cinta tak butuh kata-kata tegas,
Seperti kabut pagi yang turun tanpa suara,
Tumbuh perlahan di antara logistik dan tawa lepas,
Menemukan tempat di hati yang sebelumnya hanya rumah sementara.
Pramuka UNESA, rumah dalam rimba,
Kita adalah keluarga, bukan hanya karena nama,
Melainkan karena setiap peluh dan luka kecil
Telah kita bagi bersama, dalam sunyi yang menyembuhkan jiwa yang berisik.
Rekomendasi Lainnya
LOMBA INFOGRAFIS KEBANGSAAN KWARDA JATIM 2022
HANA QUTHRUNNADA | 18 May 2025
Kita dan Pramuka
Retno Nurus Solekhah | 15 May 2025
Pramuka Tempatku Singgah
Retno Nurus Solekhah | 15 May 2025