Saudaraku

Author: Misbahul Munir | 30 April 2025

Di bawah langit yang sama kita berdiri,
berselimut semangat dalam balutan seragam cokelat,
kau tak sedarah, tapi sejiwa,
dalam tiap janji yang kita ucapkan di malam adat.

Langkahmu tak selalu seirama,
namun tujuan kita satu:
menjadi terang di kegelapan,
menjadi tangguh di terpaan badai zaman.

Kita menapaki hutan,
menerjang hujan,
menaklukkan sunyi dan lelah
dengan semangat yang tak pernah pudar.

Kau genggam tanganku saat aku lemah,
kau tuntun arah saat aku tersesat.
Itulah Pramuka Unesa,
bukan sekadar lambang,
tapi persaudaraan yang tak lekang oleh waktu.

Di simpul tali dan jejak kaki,
aku temukan makna tentang arti kebersamaan.
Saudaraku,
kau adalah kompas saat hatiku kehilangan arah,
kau adalah nyala unggun saat dingin menggigit harapan.

Saat dunia terlalu bising untuk dimengerti,
kau mengajarkanku diam yang menguatkan,
dan saat hidup terasa berat,
kau mengajarkanku bahwa punggung ini tak sendiri memikul beban.

Saudaraku,
dalam setiap tapak perjalanan ini,
aku bersyukur,
karena Tuhan mempertemukanku denganmu
di jalan yang dinamai Pramuka Unesa.

Rekomendasi Lainnya